IKHA RAGAZZA SAGIO

ikha ragazza sagio

Rabu, 03 April 2013


Sejarah Film: Dari Bisu ke Suara
M. Aswan Zanynu
Peminat Isu Komunikasi

SEJAK pertama kali dipertontonkan di depan umum pada Desember 1895, semua film hitam-putih dan bisu. Suara dalam film baru diperkenalkan tahun 1920-an. Untuk memberi efek suara pada film, instrumen piano biasanya dimainkan di belakang layar saat sebuah film diputar. Upaya mengisi suara juga dilakukan dengan cara serupa saat film sedang diputar. Beberapa aktor/aktris bersuara di belakang layar menirukan dialog yang muncul dalam film. Eksperimen warna juga baru dimulai pada tahun 1930-an.

Seperti yang dipelopori oleh Lumiere bersaudara, film yang dibuat pada masa awal hanya berisi rekaman adegan atau peristiwa sehari-hari. Sineas asal Prancis Georges Melies yang pertama menambahkan unsur fantasi dalam film. Karya Melies tahun 1902 berjudul Trip to The Moon adalah film petualangan luar angkasa pertama. Pembuatan film ini melibatkan sejumlah trik kamera. Misalnya untuk membuat orang menghilang dan mucul kembali atau membuat sebuah karakter tumbuh dan menyusut. Gagasan trik film yang yang kemudian dicuri oleh sineas Amerika Serikat (AS).

Setelah jamak dibuat film dengan sejumlah trik kamera atau yang sifatnya dokumenter (menggambarkan kehidupan sehari-hari), film jenis lain kemudian muncul. Di AS Edwin S. Porter yang pertama kali memperkenalkan film laga. Tahun 1903 dia membuat film berjudul The Great Train Robbery. Film ini berkisah tentang bandit yang menyerang sebuah kereta saat melaju kencang. Porter merekam film ini di 12 tempat adegan yang berbeda. Teknik menyatukan gambar-gambar yang diambil dari adegan yang berbeda ini menjadi sebuah perkembangan penting dalam produksi film. Porter berhasil memperkenalkan sebuah cara yang kemudian dikenal dengan nama teknik dissolves.

Lebih dari dua dekade kemudian, teknologi suara berhasil digunakan dalam film. The Jazz Singer yang diputar Oktober 1927 di New York adalah film berbicara/bersuara (talkie) pertama. Tidak seperti suara yang kita dengar di film seperti saat ini, suara kala itu bentuknya merupakan sinkronisasi. Belum menyatu dengan film, tapi menggunakan track yang berbeda. Hingga tahun 1933 hanya tersisa kurang dari satu persen film bisu yang dibutar di bioskop



Sejarah Film: Para Penemu

SIAPA sangka, kisah penemuan film berawal dari upaya untuk memenangkan sebuah taruhan. Leland Standford, jutawan kereta api dan peternak kuda, ingin membuktikan bahwa selama berlari, empat kaki kuda melayang di tas tanah secara bersamaan. Ia bertaruh sebesar $25.000. Untuk itu Standford menyewa fotografer Eadweard Muybridge. Pada 1877, mereka membangun sebuah jalur khusus di Palo Alto, California dengan menggunakan 12 kamera di sisi jalur untuk menangkap gambar kuda saat berlari.

Dari 12 foto yang diambil, hanya satu foto yang menunjukkan keempat kaki kuda itu tidak melayang di atas tanah. Terlepas dari kisah taruhan yang dimenangkan Standford tadi, rangkaian gambar ini menjadi bahan kajian yang menarik. Muybridge lalu mengulangi eksperimennya dengan menggunakan 24 kamera di tempat lain. Sebelum Muybridge, sebenarnya telah ada ilmuwan yang lebih dulu merekam gerakan hewan yaitu Etienne Jules Marey. Marey bekerja pada sebuah perusahaan di Paris. Marey dan Muybridge pun akhirnya bertemu. Pada 1882, Marey berhasil menyempurnakan kameranya. Kamera yang berbentuk seperti senapan ini merupakan kamera gambar gerak pertama.

Rangkaian gambar karya Muybridge ternyata juga menarik perhatian Thomas Edison. Tahun 1888, ia membeli beberapa gambar tersebut. Bersama asistennya, William K. L. Dickson, Edison berhasil membuat sebuah alat pemutar film yang ia beri nama “kinetoscope”. Toko kinetoscope pertama didirikan di New York pada 11 April 1894. Hanya dengan 25 sen, orang dapat melihat 10 gambar berbeda yang bergerak dengan menggunakan kinetoscope selama 90 detik dalam bentuk film hitam-putih.

Sejauh itu belum ada kamera dan alat penutar gambar yang betul-betul sempurna. Sampai akhirnya dua kakak beradik Auguste Lumiere dan Louis Lumiere berhasil kembangkan kamera dan sebuah proyektor film yang dapat ditampilkan pada layar lebar. Dengan kata lain, Lumiere berasaudara berhasil menyempurnakan temuan Marey dan Edison. Tanggal 28 Desember 1895, Auguste Lumiere dan Louis Lumiere untuk pertama kali mempertontonkan film pendek di depan publik. Film tersebut bertajuk Lunch Hour at The Lumiere Factory dan Arrival of a Train at Station. Film pertama mengabadikan gambar pekerja pabrik yang meninggalkan gedung. Film kedua menggambarkan kedatangan kereta di stasiun. Ketika film kedua ini diputar, beberapa penonton secara refleks melompat karena kereta bergerak ke arah mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar