IKHA RAGAZZA SAGIO

ikha ragazza sagio

Minggu, 07 Oktober 2012


Pengertian Public relation Menurut 

Beberapa Sumber

1.   Menurut Howard Bonhan, seorang penulis bisnis dan keuangan yang pernah bekerja untuk perusahaan riset indenpenden Houston, Texas mengungkapkan bahwa PR adalah suatu seni untuk menciptakan pengertian publik yang baik, yang dapat memperdalam kepercayaan publik terhadap seeorang atau organiasasi tertentu.
2.  Sedangkan menurut James E Gruning seorang penulis dan penerima penghargaan dari Public Relations Sociaty      of America, PR adalah cara melatih komunikasi antara organisasi dan masyarakatnya.
3.  Menurut Scott M. Cutlips and Allen H. Center PR adalah usaha perencanaan untuk memengaruhi pendapat menjadi karakter yang baik dan tanggung jawab pelaksanaan berdasarkan kepuasan komunikasi dua arah antar sesama.
4.  Diane Ackerman, Definisi dari PR adalah, Pelatihan PR direncanakan dan dilakukan usaha yang berkelanjutan dan tetap mendirikan dan memertahankan kemauan yang baik dan pengertian satu sama lain diantara organisasi dan publiknya.
5.  Joye C.Gordon, Joye C.Gordon, PR adalah Taksiran diri dan Simbol dalam Interaksi berdasarkan pilihan yang lain.
6.  Webster’s News World Dictionary mendefinisikan humas sebagai  “Hubungan dengan masyarakat luas, seperti melalui publisitas; khususnya fungsi-fungsi korperasi, organisasi, dan sebagainya yang berhubungan denagn usaha untuk menciptakan opini publik dan citra yang menyenangkan untuk dirinya sendiri.”

7.  Public Relations News mendefinisikan humas sebagai fungsi manajemen yang mengevaluasi sikap publik, mengidentifikasi kebijaksanaan-kebijaksanaan dan prosedur-prosedur individu atau sebuah organisasi berdasarkan kepentingan publik, dan menjalankan suatu program untuk mendapatkan pengertian dan penerimaan publik.
8.  humas adalah suatu filsafat sosial dan manajemen yang dinyatakan dalam kebijaksanaan beserta pelaksanaannya, yang melalui interpretasi yang peka mengenai peristiwa-peristiwa berdasarkan pada komunikasi dua arah dengan publiknya, berusaha untuk memperoleh saling pengertian dan itikad baik.
9.  Cutlip, Public relations adalah fungsi manajemen yang membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi dengan public yang mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut.
10.betrand R. Canfield, PR adalah fungsi manajemen yang mengevaluasi sikap public, mengidentifikasi kebijakan dan atiurans eseorang atua organisasi demi kepentingan publik dan melaksnakan sesautu program kegiatan untuk memperoleh pengertian dan penerimaan public.
11. Otin Baskin, et.al, PR adalah fungsi manajemen yang membantu meraih tujuan organisasi, merumuskan filosofi dan memperantarai perubahan organisasi. Praktisi PR berkomunikasi dengan seluruh publik internal dan eksternal yang terkait untuk membangun hubungan positrif dan untuk menciptakan konsistensi antara tujuan organisasi dan harapan masyarakat. Praktisi PR mengembangkan, melaksnakan dan mengevaluasi program organisasi dengan mendorong pertukaran pengaruh dan pengertian antara bagian-bagian pokok dan publik organisasi.
12.J.C. Seidel, PR adalah proses yang kontinyu dari usaha-usaha manajemen untik memperoleh itikad baik dan pengerrrtian dari langganannya, pegawainya dan public umumnya;kedalam dengan mengadakan analisa dan perbaikan terhadap diri sendiri, keluar dengan mengadakan pernyataan-pernyataan.
13.W.Emerson Reck, PR adalah kelanjuatan dari proses penetapan kebikajsanan, penetuan pelayanan dan sikap yang disesuaikan dengan kepentingan orang-orang atau golongan atgar orang atau lembaga itu memperoleh kepercayaan dan goodwill dari mereka. Kedua, pelaksanaan kebijaksanaaan, pelayanan dan sikap adalah untuk menjamin adanya pengertian dan penghargaan yang sebaik-baiknya.
14.Howard Bonham, PR adalah suatu seni untuk menciptakan pengertian public yang lebih baik, yang dapat memperdalam kepercayaan public terhadap seseorang atau sesuatu oragnisasi atau badan.
15.John E. Marston dalam buku Modern Public Relations, Mc GrawHill, New York, 1979, Public relations adalah kegiatan komunikasi persuasif dan terencana yang didesain untuk mempengaruhi publik signifikan.
16.Frank Jefkins & Daniel Yadin, Public Relations, Pearson Professional Limited, Public relations adalah sebuah sistem komunikasi untuk menciptakan niat baik.
17.  Public relation adalah presentasi positif suatu organisasi kepada keseluruhan publiknya. ( Tony Greener, Dalam buku The Secret of Successfuls Public Relations, Alih bahasa Nuraki Aziz, Bumi Aksara , Jakarta, 1995.), Public relation adalah presentasi positif suatu organisasi kepada keseluruhan publiknya.
18.Humas adalah komunikasi dua arah antara organisasi dengan publik secara timbal balik dalam rangka mendukung fungsi dan tujuan manajemen dengan meningkatkan pembinaan kerja sama dan penmenuhan kepentingan bersama. ( Onong Uchjana Effendy Dalam buku Hubungan Masyarakat, Pt Remaja Rosdakarya, Bandung.)
19.Public relation adalah manajemen komunikasi antara organisasi dengan publiknya. ( Grunic & Hunt, James grunic dan Todd Hunt dalam buku Managing Public Relations, , New York, penerbit Holt, Rinehart dan Winston,)
20.     M.O Palapah dan Atang Syamsudin, Public Relations adalah suatu bentuk spesialisasi komunikasi yang bertujuan untuk memajukan saling mengerti dan bekerjasama antara semua publik yang berkepentingan guna mencapai keuntungan dan kepuasan bersama.


Perkembangan Humas di Dunia

Dalam sejarahnya istilah Public Relations sebagai sebuah teknik menguat dengan adanya aktivitas yang dilakukan oleh pelopor Ivy Ledbetter Lee yang tahun 1906 berhasil menanggulangi kelumpuhan industri batu bara di Amerika Serikat dengan sukes. Atas upayanya ini ia diangkat menjadi The Father of Public Relations.
Perkembangan PR sebenarnya bisa dikaitkan dengan keberadaan manusia. Unsur-unsur memberi informasi kepada masyarakat, membujuk masyarakat, dan mengintegrasikan masyarakat, adalah landasan bagi masyarakat.
Tujuan, teknik, alat dan standar etika berubah-ubah sesuai dengan berlalunya waktu. Misalnya pada masa suku primitif mereka menggunakan kekuatan, intimidasi atau persuasi ntuk memelihara pengawasan terhadap pengikutnya. Atau menggunakan hal-hal yang bersifat magis, totem (benda-benda keramat), taboo (hal-hal bersifat tabu), dan kekuatan supranatural.
Penemuan tulisan akan membuat metode persuasi berubah. Opini publik mulai berperan. Ketika era Mesir Kuno, ulama merupakan pembentuk opini dan pengguna persuasi. Pada saat Yunani kuno mulai dikembangkan Olympiade untuk bertukar pendapat dan meningkatkan hubungan dengan rakyat. Evaluasi mengenai pendapat atau opini publik merupakan perkembangan terakhir dalam sejarah kemanusiaan.
Dasar-dasar fungsi humas ditemukan dalam revolusi Amerika. Ketika ada gerakan yang direncanakan dan dilaksanakan. Pada dasarnya, masing-masing periode perkembangan memiliki perbedaaan dalam startegi mempengaruhi publik, menciptakan opini publik demi perkembangan organisasinya.
Berikut gambaran kronologis PR di dunia:
Abad ke-19  :    PR di Amerika dan Eropa merupakan program studi yang
mandiri didasarkan pada perkembangan pengetahuan dan teknologi.
1865-1900   :     Publik masih dianggap bodoh
1900-1918   :     Publik diberi informasi dan dilayani
1918-1945   :     Publik diberi pendidikan dan dihargai
1925            :     Di New York, PR sebagai pendidikan tinggi resmi
1928            :     Di Belanda memasuki pendidikan tinggi dan minimal di
fakultas sebagai mata kuliah wajib.  Disamping itu banyak diadakan kursus-kursus yang bermutu
1945-1968   :     Publik mulai terbuka dan banyak mengetahui
1968            :     Di Belanda mengalami perkembangan pesat. Ke arah ilmiah karena penelitian yang rutin dan kontinyu.
Di Amerika perkembangannya lebih ke arah bisnis.
1968-1979   :     Publik dikembangkan di berbagai bidang, pendekatan tidak hanya satu aspek saja
1979-1990   :       Profesional/internasional memasuki globalisasi dalam perubahan mental dan kualitas
1990-sekarang :     a. perubahan mental, kualitas, pola pikir, pola pandang, sikap dan  pola perilaku secara nasioal/internasional
b. membangun kerjasama secara lokal, nasional,  internasional
c. saling belajar di bidang politik, ekonomi, sosial budaya, Iptek, sesuai dengan kebutuhan era global/informasi
 Perkembangan Public Relatin di Indonesia

Pentingnya memahami sejarah perkembangan Public Relations adalah untuk mengawali pemahaman terhadap perkembangan PR di Indonesia. Jika dilihat dari sejarahnya sebetulnya, PR di Indonesia dimulai sangat jauh dari yang sudah dilakukan oleh pemikir-pemikir di Eropa atau Amerika bahkan Australia. PR di Indonesia dimulai di tahun 1950 an dengan konsep yang berbeda dengan konsep yang dianut di negara lain. Berdasarkan pengamatan peneliti dan juga seperti yang diungkapkan oleh Elizabeth Goenawan Anantao dalam Public Relations In Asia an Anthology, Public Relations di Indonesia belum terlalu pesat perkembangannya (Ananto, 2004; 265)
Public Relations di Indonesia sendiri dimulai sejak tahun1950. Perkembangan hubungan masyarakat di Indonesia bergerak menyertai kondisi politik dan kenegaraan saat itu. Pada waktu itu pemerintah Indonesia menyadari perlunya rakyat Indonesia untuk mengetahui segala perkembangan yang terjadi sejak pengakuan kedaulatan Indonesia oleh kerajaan Belanda. Berawal dari pemikiran tersebut maka kegiatan kehumasan mulai dilembagakan dengan menyandang nama hubungan masyarakat karena kegiatan yang dilakukan lebih banyak untuk ke luar organisasi (Onong, 1991; 12)
Public Relations digunakan oleh pihak swasta di Indonesia pertama kali oleh PERTAMINA, sebuah perusahaan minyak. Public Relations di Indonesia memang sudah banyak digunakan baik itu di pihak pemerintah maupun swasta di berbagai sektor. Konsep Public Relations dipahami dan digunakan oleh pihak – pihak tersebut dengan berbagai macam pemahaman dan berbagai macam bentuk implementasinya.
Radio republik Indonesia juga merupakan lembaga yang mulai menggunakan dan memasukan humas dalam struktur organisasinya, lalu menerbitkan 3 majalah berkala untuk pegawai dan pendengarnya.
Perkembangan selanjutnya adalah tahun 1952, PR mulai ada pada perusahaan minyak asing di Indonesia yaitu Stanvac Indonesia (milik Belanda-Amerika) menggunakan komunikasi PR untuk melalukan pendekatan dengan pemerintah indonesia, dilanjutkan oleh perusahaan minyak asing PTCaltex Pacipic Indonesia (modal Amerika) yang menggunakan aktivitas PR dalam kegiatanya.
Tahun 1954, Garuda Indonesian Airways mulai mengembangkan unit PR. Di tahun 1955, diikuti oleh Mabes Polri menjadi institusi pemerintah pertama yang memiliki unit PR. Sekalipun demikian, beberapa angkatan bersenjata juga memiliki unit informasi yang dibawa kontrol presiden waktu itu. Di tahun 60-an, istilah ”purel” sebagai akronim public relations makin populer digunakan ketimbang term kehumasan. Tahun 1962, merupakan cikal bakal pembentukan Humas secara Resmi melalui Presidium Kabinet perdana Mentri juanda. Selanjutnya Tahun 1967-1971, terbentuk suatu wadah berbentuk * Badan Koordinasi Kehumasan Pemerintah. Perkembangan humas di Indonesia selanjutnya adalah Tahun1967, Didirikan koordinasi antar Humas Departement atau Lembaga Tinggi Negara yg disingkat BAKOR, selanjutnya sampai menjelang tahun 1970 pemahaman mengenai humas belum sepenuhnya diketahui sehingga banyak kesalah pahaman mengenai humas terutama mengeai fungsi, peranan dan tugasnya *.

Akhirnya menjelang pertengahan februari 1970 mulai ada titik terang karena departemen Penerangan mulai memunculkan direktorat hubungan masyarakat di bawah derolterat jenderal penerangan. Selanjutnya tahun 1971 pemerintah memunculkan Badan koordinasi humas pemerintah, dilanjutkan oleh terbentuknya PERHUMAS (Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia), lalu perkembangan selanjutnya adalah semakin banyaknya perusahaan-perusahaan yang memiliki devisi humas, dan munculnya biro konsultan PR yang klemudian membentuk Asosiasi perusahaan PR. Tercatat sebagai konsultan PR “Pertama” Adalah PT Inscore Zecha yang dipimpin M. Alwi Dahlan tercatat sebagai konsultan PR pertama yang berdiri di Indonesia tahun 1972. Kebanyakan mereka mengelola kepentingan publisitas dalam bentuk iklan

Pada Tahun1972-1993, Muncul PR kalangan profesional pada lembaga swasta umum, yg ditandai dengan didirikannya suatu wadah profesi Humas,yaitu perhumas pada tangal 15 Desember 1972. Pendirinya : Wardiman Djojonegoro,Marah Joenoes,Nana Sutresna,M Alwi,Dahlan,Feisal Tamim,Wisaksono Noerhadi,Imam Sarjono,Dengan ketuanya Marah Joenoes. Disamping itu juga tercatata sejak tahun 1970, sekitar 20 tahun national Development Information Office mendukung pengelolalaan PR pemerintah RI untuk dunia internasional.

Kemudian Tangal 10 april 1987, Di jakarta dibentuk suatu wadah profesi Humas yg disebut APPRI ( Assosiasi Perusahaan Public relation Independen ) Yg merupakan suatu wadah profesi berbentuk organisasi dari perusahaan yg independent yangbertujuan:
1.Mewujudkan fungsi PR yang jujur,Bertanggung jawab sesuai dengan kode etik
2. Memberi Informasi terhadap Klien bahwa APPRI memberi Nasehat dalam PR
3.Mengembangkan kepercayaan umum atas PR

Perkembangan menjelang tahun 1990 di Indonesia sudah menunujukan perkembangan yang baik,dimana sudah mulai terbentuk perhimpunan-perhimpuan dan asosiasi yang menunjukan adanya perhimpunan yang dibuat oleh perusahaan yang bergerak dalam bidang yang sama. Misalnya saja pada tangal 27 Nopember 1995 Terbentuk Himpunan Humas Hotel Berbintang.
Saat ini perkembangan kedudukan PR sudah semakin baik, bukan karena semakin banyaknya perusahaan yang memeiliki PR akan tetapi dalam kedudukanya PR di suatu perusahaan juga semakin membaik, hal ini bisa dilihat dari kedudukan dalam PR sudah pada top managemen, artinya mereka memiliki fungsi yang baik dan diperlukan dalam kaitanya pengambilan keputusan dan penyampaian informasi.