IKHA RAGAZZA SAGIO

ikha ragazza sagio

Selasa, 04 Juni 2013

FOTOGRAFI JURNALISTIK "SPORT PHOTO"



TEKNIK KAMERA FOTOGRAFI (FOTOGRAFI JURNALISTIK)
Banyak karya-karya fotografi yang beredar di tengah masyarakat dengan berbagi macam teknik dan tema baik di tampilkan dalam suatu pameran khusus, dalam poster, leaflet, Katalog, Ppan Reklame atau Billboard bahkan dalam suatu album pernikahan Somad bin Sukron atau peresmian penanaman batu pertama gedung Mbah Dipowinangun Plaza. Apa yang di utarakan diatas, merupakan betapa banyaknya fungsi dan peran serta fotografi terhadap kehidupan di masyarakat hingga dapat meningkatkan kualitas kehidupan manusia ke arah lebih baik. Kalau kita itinjau l;ebih dalam lagi, maka fungsi fotografi dapat diklasifikasikan beberapa bagian diantaranya Fotografi Jurnalistik, Fotografi Seni, Fografi Desain dan Fotografi Dokumentasi. Setiap bagian tersebut mempunyai karakter tersendiri, dan pada kesempatan kali ini akan dibahas tentang Fotografi Jurnalistik, sedangkan klasifikasi lainnya satu persatu akan dibahas pada kesempatan mendatang.
A. Pengertiannya
Berbicara Fotografi Jurnalistik pada dasarnya berbicara masalah pemberitaan, namun penekanan disini mengacu pada teknik visualisasinya. Bagaimana sebuah gambar bisa mevisualisasikan suatu peristiwa kejadian di masyarakat sehingga pembaca atau menikmat dapat merasakan getaran yang ada di dalam gambar ketika di lihatnya. Fotografi Jurnalistik banyak digunakan dalam dunia pemberitaan dan foto-foto ini akan menghiasi rangkaian pemberitaan yang akan dikomunikasikan pada masyarakat melalui Koran, tabloid, majalah dan bulletin. Menurut Cliff Edom, salah satu guru besar dari Universitas Missouri Amerika Serikat, Fotografi Jurnalistik merupakan hasil perpaduam antara antara kata dan gambar atau Word and Picture. Bagaimana sebuah gambar yang ditampilkan bisa menguraikan sesuatu kata-kata dalam pemberitaan hingga dapat mempengaruhi pikiran orang. Pendapat senada juga diungkapkan oleh salah satu editor majalah Life yaitu Wilson Hicks, bahwa kombinasi antara kata dan gambar yang menghasilkan satu kesatuan komunikasi terdapat suatu kesamaan antara latar belakang pendidikan dan tingkat sosial pembacanya.
Sebuah uraian tentang Fotografi Jurnalistik secara lebih detil dikemukakan oleh Frank P. Hoy dari Sekolah Jurnalistik dan Telekomunikasi Walter Cronkite, Universitas Arizona Amerika Serikat mengupas tentang Karakter Foto Jurnalistik yang telah diuraikan dalam bukunya berjudul “Photo Jurnalism The Visual Approach” seperti berikut ini :
Foto Jurnalistik adalah komunikasi melalui foto (Communication Photography). Suatu komunikasi yang dilakukan akanmengekspresikan pandangan wartawan foto terhadap suatu obyek, tetapi pesan yang disampaikan bukan merupakan ekspresi pribadi.
Mediun Foto Jurnalistik adalah media cetak Koran atau majalah danmedia kabel atausatelit termasuk internet seperti kantorberita (Wire Services).
Kegiatan Foto Jurnalistik adalah kegiatan melaporkan berita.
Foto Jurnalistik adalah paduan antara foto dan feks foto.
Foto Jurnalistik mengacu pada manusia, manusia adalah subyek dan sekaligus sebagai pembaca foto jurnalistik.
Foto Jurnalistik adalah komunikasi dengan orang bayak (Mass Audiences), ini berarti pesan yang disampaikan harus singkat dan harus segera diterima orang yang beraneka ragam.
Foto Jurnalistik juga merupakan hasil kerja editor foto.
Tujuan Foto Jurnalistik adalah memenuhi kebutuhan mutlak penyampaian informasi kepada sesame, sesuai amandemen kebebasan berbicara dan kebebasan pers (Freedom of Speech and Freedom of Press).

B. Fungsinya
Berdasarkan fungsinya klasifikasi Fotografi Jurnalistik mempunyai tujuan khusus yaitu menyampaikan informasi suatu peristiwa atau kejadian di masyarakat melalui pengadegan gambar-gambar menarik yang disampaikan lewat media seperti media cetak dalam bentuk koran, majalah dan tabloid ataupun melalui media audio visual seperti pemberitaan televisi. Fotografi Jurnalistik merupakan perwujudan karya fotografi yang dalam visualisasi obyeknya lebih ditekakan pada sudut pemberitaan, oleh karenanya karya foto yang dihasilkan harus berorientasi pada peristwa yang nyata seperti kronologi kehidupan masyarakat sehari-hari dan bukan mengandalkan sikap imajinasi semata dari kreatornya. Bentuk nyata dari fungsi Fotografi Jurnalistik adalah ketika kita melihat karya-karya foto yang terpampang di dalam isi koran, majalah atau tabloid yang sering kita jumpai di pasaran atau juga gambar-gambar video yang berisi berita-berita keseharian manusia dalam mengarungi hidup melalui siaran televisi dari berbagai stasiun penyiaran televisi yang ada. Dalam waktu tertentu, penyajian Fotografi Jurnalistik juga bisa terlepas dari proses keterkaitan produksi media pemberitaan dan berdiri sendiri dalam menyebarkan informasi tersebut melalui sebuah pameran di sebuah gedung, namun tetap terikat pada tema jurnalistik yang mengikatnya.

C. Proses Penciptaannya
Dalam proses penciptaannya untuk menghasilkan foto-foto rekaman peristiwa penting dengan keragaman karakter di tengah masyarakat itu, tidak begitu saja seenaknya diciptakan berdasarkan imajinasi semata atas kemauan sendiri  dari fotografernya. Keberadaan karya Fotografi Jurnalistik telah diikat dengan aturan-aturan dalam dunia jurnalistik atau dunia pemberitaan, oleh karenanya dalam proses penciptaannya harus mengacu pada syarat-syarat yang terkait dengan dunia pers atau pemberitaan. Setiap hasil jepretan atau bidikan obyek dari kamera fotografer atau lebih dikenal dengan istilah wartawan itu harus mengadung unsur jurnalistiknya diantaranya adalah 5W +1, sehingga hasil yang dikreasikan oleh wartawan tersebut dapat memenuhi syarat pencatuman ke dalam materi produksi media massa. Dalam proses pengkreasiannya itu, berbagai macam teknik pengambilan gambar boleh diaplikasikan sepanjang tidak merusak nilai kerealitasan peristiwanya.Contoh kongkrit dalam hal ini ketika seorang wartawan mau mengabadikan peristiwa lomba motor cross di arena balap. Supaya terlihat dramatik maka pengambilan gambarnya diambil ketika pengendara motor sedang melakukan aksi jumping sehingga motor melesat terbang tinggi di udara. dalam keadaan itulah fotgrafer atau wartawan tersebut membidiknya dengan teknik “Freshing” atau sama artinya dengan “stop action”, sehingga gambar yang dihasilkan tetap cemerlang.

D. Kamera yang Digunakan
Kamera yang digunakan dalam melakukan pemotretan lebih mudah menggunakan kamera berteknologi digital, hal ini dimaksudkan untuk memeprmudah dalam proses pengeditan dan pencetakannya. Format kamera yang digunakan tentu lebih mudah menggunakan berformat kecil atau disebut juga dengan kamera 135 mm dan dikenal dengan istilah kamera Single Lens Relex, yang disingkat menjadi Kamera Digital SLR. Dikarenakan dalam proses pengerjaannya atau dalam implementasi dilapangan menggunakan pencetakan ukuran yang sangat besar berdasarkan kepentingannya itu, maka frame dari hasil foto haruslah beresolusi besar. Untuk memenuhi kebutuhan ini, maka kamera selain berformat Digital SLR, juga mempunyai resolusi minimal 16 Mega Pixel. Selain kententuan di atas, kualitasnya tidak bisa dijamin secara maksimal, apalagi menggunakan kamera model poket dengan resolusi di bawah 7 Mega Pixel hasilnya hanya sebatas untuk kepentingan pribadi alias dokumentasi sendiri.

E. Fotografi Berita dan Fotografi Feature
Dalam dunia jurnalistik ada sebuah peristiwa yang diolah dalam bentuk      penyampaian laporan berita atau dalam bentuk laporan feature, Keduanya memang mengandung kemiripan yaitu mengulas suatu kejadian secara nyata atau apa adanya sesuai dengan peristiwa yang terjadi tanpa adanya suatu rekayasa di dalamnya. Pada pemberitaan di dalam siaran program acara televisipun dibedakan misalnya ada bentuk format program acara Paket berita seperti program acara Liputan Enam dari SCTV atau program acara Kabar Malam dari TV One. Selain hal itu, ada juga bentuk atau format Program acara Feature seperti program acara Potret dari SCTV atau program acara Nuansa Seribu Pulau dari TV One. Televisi-televisi lainpun mengikuti pola yang sama dalam mengola program acaranya.
Dalam Fotografi Jurnalistik juga dikenal pengklasifikasian kategori fotonya diantaranya Fotografi Jurnalistik untuk keperluan Berita dan Fotografi Jurnalistik untuk keperluan Feature. Keduanya mempunyai kemiripan yaitu menggambarkan suatu peristiwa di masyarakat dalam bentuk yang nyata atau realistas tanpa ada prekayasaan. Pembeda dari keduanya adalah masalah waktu penyampaian kepada masyarakatatau penayangannya. Didalam dunia penerbitan surat kabar entah dalam bentuk koran, majalah, tabloid atau buletin penyajian Fotografi Jurnalistik dalam bentuk Berita harus disampaikan secara cepat, hal tersebut supaya apa yang akan disapaikan lewat gambar tersebut dapat diterima masyarakat dalam waktu yang relatif singkat. Suatu contoh penayangan kunjungan kepala negara sahabat di Indonesia yang disampaikan dalam berita Koran harian seperti Koran kompas yang terbit setiap hari. Sedangkan Fotografi dalam bentuk Feature, penyampaiannya dalam waktu yang lama artinya tidak terikat dengan kecepatan penyamlaian beritanya, dengan mengulur hingga sampai satu mingguan peristiwa itu disampaikan. Dalam penyampaiannya kebanyakan di cantumkan dalam edisi terbitan mingguan. misalnya koran Kompas edisi  migguan.
Peristiwa yang disampaikan Fotografi Jurnalistik dalam bentuk Berita pada umumnya adalah seputar masalah isu yang sedang berkembang dalam kehidupan sehari –hari, dan temanyapun beragam bisa mengupas tentang ekonomi, hukum, politik, pendidikan serta yang lainnya seperti presiden menyambut kunjungan kepala negara sahabat, presiden melantik para mentri atau peristiwa pengeboman akibat konflik peperangan serta gangguan keamanan akibat kerusuhan massa dan peristiwa lainnya. Berita semacam ini harus disiarkan secepatnya melalui Koran harian, sehingga bisa terbit keesokan harinya suatu contoh kongkrit adalah ketika berita harian kompas memuat kunjungan kepala negara Amerika Serikat Barac Obama disambut oleh Presiden Soesilo Yudhoyono di Istanah Merdeka. Sedangkan Fotografi Jurnalistik dalam bentuk Feature, penyampaiannya tidaklah cepat, melainnkan ada tegang waktu biasanya ditampilkan dalam koran mingguan misalnya koran kompas edisi mingguan, dimana obyeknya seputar masalah seni dan budaya dan dalam penyajiannya itu, bisa juga diwijudkan penyapaiannya dalam bentuk foto seri yang mencerminkan keragaman dalam pengambilan sudut pandang terhadap obyeknya.

F. Jenis Fotografi Jurnalistik
Fotografi Jurnalistik dalam visualisasinya terbagi dalam berbagai jenis diantaranya dapat dijabar seperti berikut ini :

1. Spot Photo
Fotografi Jurnalistik dalam bentuk “Spot Photo” adalah sebuah foto yang dibuat oleh seseorang atau fotografer terhadap suatu peristiwa dalam keadaan tidak terjadwal atau dengan kata lain kejadian yang sifatnya tiba-tiba juga dapat dikatakan mendadak. Suatu kejadian atau peristiwa yang menjadi obyek dalam bidikan seorang fotografer disini datangnya tidak terduga oleh pemikiran manusia karena kejadian tersebut keberadaannya tidak direncanakan misalnya kejadian kebakaran di sebuah pemukiman, kejadian tawuran warga, mahasiswa atau pelajar, Suasana banjir disebabkan adanya banjir bandang yang datangnya secara mendadak atau akibat kiriman dari daerah lain dari sebuah aliran arus sungai dan juga bisa digambarkan dengan peristiwa kecelakaan lalu lintas disebabkan kecerobuhan dari pengendaranya yang kurang berdisiplin dalam berlalu linta. Foto-foto semacam ini sering menghiasi harian-harian berita nasional misalnya koran Kompas, media Indonesia serta harian-harin lokal lainnya, dimana foto yang menceritakan kejadian itu terpampang di halaman pertama, jika kejadian tersebut dianggap peristiwa nasional atau kejadian yang luar biasa. Berikut ini adalah contoh fotografi jurnalistik yang menggambarkan uraian diatas :

http://teguh212.blog.esaunggul.ac.id/files/2012/11/Salah-satu-contoh-Spot-Photo-dalam-bentuk-visual-susana-kebakaran-kampung-pemukiman-300x225.jpg?9f5a2b
* Spot Photo adalah Fotografi jurnalistik yang mevisualisasikan peristiwa – peristiwa mendadak atau tak terduga kedatangannya hingga kita tak berdaya menghadapinya misalnya kebakaran pemukiman, terjadinya tawuran warga, mahasiswa atau pelajar, datangnya banjir bandang dan peristiwa kecelakaan lalulintas *

2. General News Photo
Fotografi Jurnalistik dalam bentuk “General News Photo” adalah sebuah foto yang dibuat oleh seseorang atau fotografer terhadap suatu peristiwa dalam keadaan sudah terjadwal atau sudah diketahui sebelumnya, sehingga seorang wartawan yang ingin meliput peristiwa tersebut dalam harian jurnalistiknya tinggal meliputnya saja. Fotografi jenis ini biasanya dilakukan di sebuah kegiatan formal dilingkungan pemerintahan atau instansi terkait terhadap suatu penyelenggaraan kegiatan formal atau semacam kegiatan kedinasan  seperti jamuan kenegaraan yang dilakukan oleh presiden dalam menyambut tamunya, presiden memberi penghargaan pada putra-putri bangsa yang berprestasi dalam bidang tertentu, Presiden meresmikan pameran pembangunan disertai kunjungan ke standnya atau peristiwa peresmian pameran oleh wakil presiden dalam sebuah pameran produk Indonesiadi gedunh JHCC. Peristiwa-peristiwa yang telah diuraikan tersebut diatas, seringkali kita temukan dalam pemberitaan sehari-hari yangdiberitakan olah harian-harian Nasional diantaranya Harian Berita Nasional semacam Kompas atau Media Indonesia maupun harian lokal lainnya. Berikut ini adalah contoh fotografi jurnalistik yang menggambarkan uraian di atas :

http://teguh212.blog.esaunggul.ac.id/files/2012/11/Salah-satu-contoh-General-News-Photo-dalam-bentuk-visualisasi-Presiden-dalam-jamuan-kunjungan-kepala-negara-sahabat-300x202.jpg?9f5a2b 
*  General News Photo adalah Fotografi Jurnalistik yang mevisualisasikan atau menggambarkan peristiwa-peristiwa penting dimana peristiwa tersebut sudag terjadwal sebelumnya, sehingga tinggal melakukan peliputannya saja. Kegiatan ini merupakan kegiatan kenegaraan atau kedinasan dalam suatu instansi pemerintahan atau kegiatan swasta nasional misalnya jamuan kenegaraan yang dilakukan oleh presiden, pemberian penghargaan khusus bagi putra-putri terbaik maupun pembukaan pameran *

3. People In The News Photo
Fotografi Jurnalistik dalam bentuk “People In The News Photo” adalah sebuah foto yang dibuat oleh seseorang atau fotografer terhadap suatu peristiwa yang menggambarkan profile seseorang disebabkan oleh kelucuannya, keunikan bentuk tubuhnya, kekuatan tenaganya atau ciri lain yang membuat pemirsa atau pembaca merasa heran dan kagun terhadap foto tersebut. Biasanya yang ditampilkan adalah orang-orang popular atau sudah dikenal oleh masyarakat luas, Namun juga bisa pada orang biasa, karena keanehan yang dimiliki itulah dia bisa menjadi popular setelah disebarkan fotonya melalui surat kabar.  Contoh seperti ini dapat digambarkan misalnya seorang anak kecil yang bernama Ponari dengan batu jimatnya itu, mampu menyembuhkan berbagai penyakit dan diburu oleh banyak orang untuk berobat kepadanya baik tua maupun muda, Contoh lain seorang yang menarik sebuah mobil dengan menggunakan giginya dan mendapat kemenangan dalam suatu kontes pertandingan yang diadakan oleh salah satu televisi sehingga menjadi terkenal, Peristiwa yang aneh untuk ukuran postur tubuh orang Indonesia, yang dimiliki oleh orang lampung dengan postur tubuh tertinggi di Indonesia. Seorang tokoh pesulap tersohor bernama Mr. Limbat yang dalam aksi pementasannya selalu menimbulkan sensasi hingga orang-orang berantusias melihatnya. Pada awalnya Mr, Limbat adalah orang biasa, karena pentasnya luar bisa dalam pertunjukan sulapnya itu, maka dia menjadi terkenal berkat dari peran media baik televisi maupun cetak. Kejadian-kejadian ersebut diatas sering kali kita temukan dalam pemberitaan di masyarakat yang disebarluaskan oleh harian-harian berita nasional. Berikut ini adalah contoh dari fotografi jurnalistik dengan visualisasi seperti uraian diatas :

http://teguh212.blog.esaunggul.ac.id/files/2012/11/Salah-satu-contoh-People-in-The-News-Photo-dalam-bentuk-visualisasi-anak-kecil-dengan-batu-ajaibnya-mampu-menyembuhkan-berbagai-penyakit.jpg?9f5a2b
* People In The News Photo adalah Fotografi Jurnalistik yang mevisualisasikan atau menggambarkan suatu profile seseorang disebabkan karena adanya suatu keanehan,  kelucuan, kejanggalan atau kekuatan yang dahsyat sehingga orang lain yang melihatnya merasa kagun. Umumnya pada orang yang terkenal dan tidak menutup kemungkinan pada orang biasa. Contohnya adalah anak kecil yang bernama Ponari dengan batu ajaibnya mampu menyembuhkan segala penyakit, seseorang yang mempunyai tenaga besar dengan menarik mobil pakai giginya, seseorang yangmempunyai tubuh berukuran tinggi dan Mr. Limbat dalam aksinya selalu membuat sensasi, hingga orang menjadi penasaran untuk melihatnya*

4. Daily Life Photo
Fotografi Jurnalistik dalam bentuk “Daily Life Photo” adalah sebuah foto yang dibuat oleh seseorang atau fotografer terhadap suatu peristiwa kehidupan sehari-hari manusia. Peristiwa ini juga bisa mewakili dari profesi seseorang dalam berjuang melawan kehidupan. Peristiwa ini bisa mewakili orang berada atau dalam posisi berkecukupan dari ekonominya ataupun dari orang yang dalam keadaan miskin dan terlunta-lunta dalam berjuang untuk bertahan hidup. Foto ini sering disebut dengan istilah Human Interest. Contoh Fotografi Jurnalistik untuk kategori ini adalah antrian panjang para pencari kerja, berjuang demi mempertahankan hidup dengan makan dari sisa-sisa di alam kemerdekaan yang katanya kaya dengan kekayaan alamnya itu, Potret kemiskinan masyarakat Indonesia yang makin terjepit posisinya ditengah gencarnya arus modernisasi bangsa. Bisa juga rekaman dari peristiwa yang mevisualisasi rebutan sembako murah  dari penyelenggaraan  pemerintah atau organisasi sosial masyarakat. Apa yang telah diuraikan diatas, sudah sering kali ditemui pada pemberitaan-pemberitaan di tanah air dan berikut ini adalah contoh fotografi jurnalistik dengan visualisasi tema seperti di atas
http://teguh212.blog.esaunggul.ac.id/files/2012/11/Salah-satu-contoh-Daily-Life-Photo-dalam-bentuk-visualisasi-berjuang-hidup-dengan-sisa-di-alam-kemerdekaan-300x180.jpg?9f5a2b
* Daily Life Photo adalah Fotografi Jurnalistik yang mevisualisasikan atau menggambarkan suatu kehidupan sehari-hari manusia baik oarng berda maupun orang tidak mampu alias miskin jelata. Fotoini lebih dikenal dengan istilah Human Interist seperti antrian para pekerja, seseorang anak yang makan dengan sisi-sisa makanan dari orang laian, poteret kemiskinan para gelandangan di pinggir jalan dan Peristiwa rebutan paket sembako murah *

5. Portrait Photo
Fotografi Jurnalistik dalam bentuk “Portrait Photo” adalah sebuah foto yang dibuat oleh seseorang atau fotografer terhadap suatu peristiwa tertentu baik yang dilakukan oleh seseorang ataupun kelompok dengan menonjolkan karakter khusus pada dirinya atau kekhasan lainnya. Peristiwa ini terkadang membuat orang menjadi tertawa, geli atau sikap apapun terhadap aksi-aksi yang dilakukan. Contoh kongkritnya adalah ketika seorang pembalap motor dengan baju lengkap seperti layaknya suasana arena balap motor resmi di lapangan khusus, tetapi pada kenyataannya si pembalap tersebut membonceng seseorang dengan menggunakan sepeda pancal di jalanan umum. Peristiwa lain bisa diamati dengan rekaman peristiwa dalam visualisasi seorang pengendara motor yang membonceng seseorang bukan suatu hal sewajarnya, sehingga menimbulkan suatu tanda tanya atas tindakan tersebut. Peristiwa lain mevisualisasikan adegan seorang nenek yang mengacungkan tangannya membentuk suatu tanda “salam meta”l dengan diselingi hisapan rokok yang pada kenyataannya sering dilakukan oleh para kaum muda. Peristiwa lain juga menimbulkan tanda tanya ketika dihadapkan pada foto seorang penggemar musik dan bergaya model rambut ala punk rock jalanan Indonesia. Apa yang telah diuraikan diatas, salah satunya mungkin kita temui di beberapa surat kabar di Indonesia. Pada penampilannya foto tersebut ditempatkan pada halaman tertentu dengan sedikit keterangan pendukung sebagai aksen atau pusat perhatian dari keseluruhan isi harin tersebut. Berikut ini adalah contoh dari fotografi jurnalistik yang menggambarkan cerita tersebut di atas :

http://teguh212.blog.esaunggul.ac.id/files/2012/11/Salah-satu-contoh-Portrait-Photo-dalam-bentuk-visualisasi-seorang-membalap-kesasar-300x231.jpg?9f5a2b

http://teguh212.blog.esaunggul.ac.id/files/2012/11/Salah-satu-contoh-Portrait-Photo-dalam-bentuk-visualisasi-seorang-nenek-penggemar-musik-metal-300x298.jpg?9f5a2b
* Portrait Photo adalah Fotografi Jurnalistik yangmevisualisasikan atau menggambarkan sikap kelucuan, keanehan baik dalam sikap maupun gaya atau ciri kekhasan lainnya hingga orang yangmelihatnya akan suatu reaksi, Contohnya adalah sikap para pembalap yang kesar dalam aktifitasnya, seorang pengendara motor yang membonceng seseorang bukan sewajarnya, salam metal yang dilakukan oleh seorang nenek disertai hisapan rokok dan penampilan rambut punk rock jalanan Indonesia *

6. Sport Photo
Fotografi Jurnalistik dalam bentuk “Sport Photo” adalah sebuah foto yang dibuat oleh seseorang atau fotografer terhadap suatu peristiwa kegiatan olah raga, baik yang diadakan oleh pemerintah Indonesia misalnya kegiatan PON atau kegiatan olah raga yang diselenggarakan oleh pemerintah manca Negara seperti Sea Games. Asean Games atau Olimpiade. Foto ini merupakan rekaman peristiwa yang mengukir berbagai macam prestasi dari cabang olah raga yang dipertandingkan. Suatu contoh dalam foto untuk kategori ini adalah ketika Atlit Indonesia dari cabang akat besi dapat kmenangan di kanca international, kemenangan tim bulu tangkis Indonesia dalam sebuah partai pertandingan, Perebutan bola dalam pertandingan sepak bola persahabatan dan yang spektakuler adalah pulang kampungnya Bonek dengan menggunakan kereta api yang dikawal oleh polisi. Kejadian-kejadian tersebut sering kali kita temukan pada harian surat kabar pada kolom khusus olah raga. Foto-foto semacam ini tampak ramai dalam surat kabar ketika diadakannya Olimpiade, Sea Games atau PON Indonesia. Berikut ini adalah contoh fotografi jurnalistik dengan visualisasi tema olah raga :
http://teguh212.blog.esaunggul.ac.id/files/2012/11/Salah-satu-contoh-Sport-Photo-dalam-bentuk-visualisasi-kemenangan-sebuah-perlombaan-300x207.jpg?9f5a2b

http://teguh212.blog.esaunggul.ac.id/files/2012/11/Salah-satu-contoh-Sport-Photo-dalam-bentuk-visualisasi-Bonek-dalam-pengawalan-pulang-kampung-300x187.jpg?9f5a2b
* Sport Photo adalah Fotografi Jurnalistik yang dalam visualisasinya atau mengambarkan peristiwa kegiatan olah raga baik yang dilakukan oleh pemerintah atau kegiatan olah raga timgkat manca negara misalnya Sea Games, Asean Gemes atau Olimpiade. Contoh dalam peristiwa ini adalah ketika atlit Indonesia mendapat kemenangan dari angkat besi dalam kanca international, tim bulu tangkis Indonesia yang menang dalam pertandingan partai tertentu, adanya perebutan bola oleh para pemain dalam pertandingan sepak bola antar negara sahabat dan sebuah karya spektakuler ketika rombongan Bonex pulang kampung dengan kereta api yang dikawal oleh polisi *

7. Science And Technology Photo
Fotografi Jurnalistik dalam bentuk “Science and Technology Photo” adalah sebuah foto yang dibuat oleh seseorang atau fotografer terhadap suatu peristiwa yang mevisualisasikan kegiatan dalam bidang keilmuan dan teknologi. Hasil foto ini merupakan rekaman peristiwa dalam ajang perlombaan pengaplikasian teknologi atau penelitian yang dilakukan oleh para ilmuan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dengan menggunakan kamera khusus misalnya kamera yang mampu menembuas atau merekam sinar X. Pada implementasinya jenis foto dapat digolongkan pada sifat kebendaan atau menampilkan simbol atau dengan dengan sifat atraktif yang divisualisasikan dengan pergerakan obyek. Peristiwa atarktif dapat diterjemahkan seperti Peristiwa perakitan produk industri yang dikerjakan dengan mesin-mesin berteknologi canggih serta peristiwa lainnya. Contoh foto dalam kategori ini adalah Proses Produksi Panser yang dilakukan oleh PT. Pindad sebagai perusahaan nasional Indonesia yang memproduksi kendaraan perang termasuk kendaraan tempur taktis setingkat jeep guna kepentingan militer. Salah satu robot dalam Kontes Robotik Indonesia dan Peristiwa uji coba peluncuran roket militer produksi Nasional kerjasama antara Lapan dan PT Pindad. Sedangkan sifat simbolik dapat diterjemahkan sebuah foto mesin elektronik. Foto-foto dalam kategori ini sering muncul dalam harian pemberitaan dengan topik masalah perkembangan teknologi atau bisa juga pada majalah khusus yang bergerak dalam pemberitaan masalah perkembangan teknologi baik konten lokal maupun konten international. Berikut ini adalah contoh foto jurnalistik yang menggamabarkan masalah tema teknologi :

http://teguh212.blog.esaunggul.ac.id/files/2012/11/Salah-satu-contoh-Science-and-Technology-Photo-dalam-bentuk-visualisasi-Produksi-Panser-Indonesia-oleh-Pindad-300x177.jpg?9f5a2b

http://teguh212.blog.esaunggul.ac.id/files/2012/11/Salah-satu-contoh-Science-and-Technology-Photo-dalam-bentuk-visualisasi-salah-satu-robot-dalam-Pentas-Robotik-Indonesia-300x274.jpg?9f5a2b
* Science and Technology adalah Fotografi Jurnalistik yang mevisualisasikan atau menggambarkam kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan dunia ikmua pengetahuan dan pengembangan teknologi. Contoh dalam foto kategori ini adalag rekaman peristiwa dari seorang fotografer yaitu proses produksi industri panser indonesia termasuk kendaraan taktis militer oleh PT. Pindad, sebuah robot salah satu peserta dalam kontes RobotikaIndonesia dan peluncuran roket buatan Indonesia hasil kerjasama lapan dan PT. Pindad *

8. Art and Culture Photo
Fotografi Jurnalistik dalam bentuk “Art and Culture Photo” adalah sebuah foto yang dibuat oleh seseorang atau fotografer terhadap suatu peristiwa masalah seni dan budaya. Hasil foto pada kategori ini adalah mencerminkan kegiatan-kegiatan masalah pelestarian seni dan budaya Indonesia sebagai kekayaan cagar budaya ditengah berkembangnya arus modernisasi. Fotografi Jurnalistik dalam klasifikasi ini adalah seperti pementasan tarian barong dari pulau Bali, Pementasan seni kuda lumping yang setiap minggu dilakukan di daerah wisata Kota Tua Jakarta, Pagelaran Reog Ponorogo yang dilakukan dalam rangka memperingati hari tertentu atau kegiatan serimonial dan kegitan ritual keagamaan yang diselenggrakan oleh Keraton Yogyakarta dan pemerintah daerah yaitu Gerebeg Sekaten. Segala macam peristiwa seputar masalah seni dan budaya ini, seringkali diberitakan oleh para wartawan di berbagai kesempatan untuk mengisi konten di dalam harian jurnalistiknya. Berikut ini adalah contoh-contoh yang terkait dalam topik diatas :
http://teguh212.blog.esaunggul.ac.id/files/2012/11/Salah-satu-contoh-Art-and-Culture-Photo-dalam-bentuk-visualisasi-Tarian-Kuda-Lumping-asli-Indonesia.jpg?9f5a2b
* Art and Culture Photo adalah Fotografi Jurnalistik yang mevisualisasikan atau menggambarkan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan pelestarian kekayan seni budaya Indonesia seperti Pementasan Tarian Barong dari pulau Balu, Tarian Kuda Lumping dan Pementasan Reog Ponorogo serta Ritual Keagamaan Sekatenan Yogyakarta *

9. Social and Environment Photo
Fotografi Jurnalistik dalam bentuk “Social and Environment Photo” adalah sebuah foto yang dibuat oleh seseorang atau fotografer terhadap suatu peristiwa yang menggambarkan masalah social masyarakat dan lingkungan hidup. Sebuah foto hasil rekaman jepretan fotografer guna mengkomunikasikan keadaan lingkungan masyarakat dari kerealitasan sebenarnya baik lingkungan sehat maupun lingkungan kumuh dan kotor. Fotografi Jurnalistik dalam kategori ini adalah sebuah hasil foto dengan penggambaran sebuah tempat genagan air kotor akibat buruknya sanitasi, Rimbun dan segarnya pemukiman di lereng perbukitan, dan nyamannya tempat wisata sebagai penghibur hati untuk menghilangkan rutinitas sehari-hari.  Sebuah lingkungan sosial lainnya adalah keramaian suasana pasar malam yang diadakan oleh pemerintah Yogyakarta sebagai satu bagian paket dalam Sekatenan. Topik-topik yang terkait pada masalah lingkungan sebenarnya berkaitan dengan kehidupan sehari-hari, sehingga masalah ini tentunya tak luput dari kaca mata para wartawan yang mevisualisasikan masalah ini dalam pemberitaannya. Berikut ini adalah contoh fotografi yang berkaitan dengan topik di atas :

http://teguh212.blog.esaunggul.ac.id/files/2012/11/Salah-satu-contoh-Social-and-Environment-Photo-dalam-bentuk-visualisasi-Lingkungan-Kumuh-di-pinggiran-kota-300x189.jpg?9f5a2b


http://teguh212.blog.esaunggul.ac.id/files/2012/11/Salah-satu-contoh-Social-and-Environment-Photo-dalam-bentuk-visualisasi-Lingkungan-hidup-sebuah-perbukitan-300x199.jpg?9f5a2b
* Social and Environment Pho

Minggu, 19 Mei 2013

PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI


A.      SEJARAH SINGKAT PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI
Dari sejak zaman penjajahan pun teknologi komunikais sudah mulai berkembang, namun teknologi yang dipakai adalah teknologi telegraf. Post Telegraaf Telefoon (PTT) adalah suatu lembaga layanan penyedia informasi saat itu. Setelah itu pada tahun 1974 perusahaan ini berubah nama menjadi Perusahaan Umum Telekomunikasi (Perumtel) yang menyediakan jasa telepon internasional dan nasional.
Setelah era telepon, muncullah telepon seluler pertama kali pada tahun 1984 dengan berbasis Teknologi Nordic Mobilen Telephone. Pada saat ini bobot telepn masih sangat berat dan besar dan harganyapun masih diatas 10 juta. Setelah itu masuk lah teknologi Global Sytem for Mobile (GSM) pertama di pulau Batam dan pulau Bintan pada tahun 1993. Teknologi ini menggunakan sim card yang jangkauannya luas.
Penyedia jasa GSM pertama adalah Telkomsel. Setelah perkembagnan telepon, mulailah perkembangan computer. Sekaligus ditandai dengan maraknya perkembangan teknologi internet pada thaun 1994. Kala itu teknologi internet sudah termasuk murah biayanya pada saat itu Internet Service Provider (ISP) yang berkembang ialah IndoNet dan IptekNet.
Infrastruktur Internet di Indonesia
Infrastruktur Internet di Indonesia semakin banyak seiring dengan majunya teknologi yang dialami oleh bangsa ini. Harga masing-masing provider bersaing demi mendapatkan keuntungan.
Untuk kualitas dapat dikatakan tidak semua provider Internet di Indonesia memiliki kualitas yang baik, apalagi jika dibandingkan dengan Negara-negara lain. Kelemahan-kelemahan yang ditemui antara lain koneksi yang lamban, teknisi yang tidak memadai jika terjadi kerusakan sehingga penanganan tidak dapat segera diatasi, customer service yang tidak dapat memenuhi permintaan pelanggan.
Jika dihubungkan dengan harga, harga untuk infrastruktur Internet di Indonesia masih terbilang cukup mahal tidak sebanding dengan kualitas yang diberikan. Koneksi saat ini yang terdiri atas dial-up, cable, adsl masih relatif cukup mahal atau tidak dapat dikonsumsi oleh semua orang.
Jaringan yang diberikan pun tidak diberlakukan secara merata atau hanya terdapat pada bagian-bagian Indonesia tertentu. Daerah-daerah terpencil masih sangat jarang yang dapat mengakses jalur komunikasi dengan menggunakan Internet. Hal ini mungkin disebabkan karena tidak adanya campur tangan pemerintah dalam menangani telekomunikasi dengan media Internet.
Kesenjangan Digital
Kesenjangan digital atau digital divide, merupakan kesenjangan antara komunitas yang efektif mengakses informasi melalui teknologi digital dan yang tidak dapat mengakses informasi secara digital. Hal ini termasuk adanya ketidak seimbangan Sumber Daya Manusia yang tidak memiliki kemampuan untuk mengakses informasi yang berupa digital tersebut.
Hal ini dapat terjadi tergantung pada keadaan Negara itu sendiri, bisa dipengaruhi poleksosbudhankam yang ada di Negara itu. Keadaan ekonomi Negara jelas mempengaruhi adanya teknologi. Prioritas mana yang diperhatikan oleh pemerintah juga merupakan faktor yang mempengaruhi adanya kesenjangan digital di suatu Negara.
Sesuai dengan keadaan ekonomi yang sedang dialami bangsa ini, tentu saja kesenjangan digital merupakan hal yang dapat ditemui disini. Kurangnya penyebar luasan jaringan Internet misalnya, masih terjadi tidak hanya di kota kecil tetapi di kota besar pun masih ada beberapa bagian yang tidak dapat mengakses saluran Internet. Kota besar tidak mencakup keseluruhan bagaimana dengan kota kecil? Tentu sangat jelas masih belum semua terjangkau teknologi, terutama Internet. Dengan adanya hal tersebut tidak semua masyarakat Indonesia dapat mengakses informasi yang dibutuhkan melalui internet.
Solusinya, pemerintah harus sadar betul pentingnya teknologi bagi Negara ini. Tetapi selain adanya teknologi itu sendiri, pemerintah juga harus mensosialisasikan bagaimana cara menggunakan teknologi tersebut. Akan percuma teknologi yang canggih digunakan oleh orang yang tidak memiliki kemampuan untuk menggunakanya.
Menurut apa yang kami dapat, orang tidak perlu membayar mahal untuk mendapatkan akses Internet. Berdasarkan apa yang ditulis oleh Onno W. Purbo bahwa sebenarnya akses Internet amat sangat murah. Beliau mengungkapkan pada kecepatan 64Kbps dengan iuran Rp. 100- Rp. 500 per bulan per orang selama 24 jam sehari. Dengan adanya fakta seperti ini seharusnya pemerintah dapat membuka mata lebih lebar lagi dan menyediakan fasilitas Internet bagi masyarakatnya.
Solusinya menurut kelompok kami seharusnya pemerintah indonesia lebih berkonsentrasi terhadap pemerataan dan memajukan pendidikan serta ekonomi. Karena seiring dengan berkembangnya pendidikan dan ekonomi di indonesia, maka masyarakat di indonesia akan lebih mudah untuk mengikuti perkembangan teknologi. Karena dengan mengikuti perkembangan teknologi dibutuhkan tingkat pendidikan yang cukup untuk mengoperasikan teknologi tersebut dan membutuhkan kesejahteraan ekonomi yang memadai untuk dapat mengikuti perkembangan teknologi. (blog-detik.com)

B.       TEKNOLOGI PENDUKUNG MEDIA KOMUNIKASI

Pada zaman modern seperti ini, komunikasi antar individu dapat dilakukan dengan sangat mudah. Seiring dengan perkembangan zaman yang begitu pesat dan juga semakin menjamurnya media jejaring sosial, jarak bukan lagi merupakan penghalang yang berarti. Bahkan nyaris tidak ada lagi batasan yang berarti. Manusia bahkan dapat bertatap muka, berbicara, maupun bertransaksi antar benua. Hal tersebut tidak lepas dari ditemukannya berbagai teknologi pendukung media komunikasi sebagai perantara atau penghubung bagi alat komunikasi yang kini dijual bebas di pasaran. Teknologi komunikasi merupakan teknologi yang mendukung pertukaran informasi. Dimana komunikasi adalah proses pertukaran informasi dengan berbagai media perantara, sedangkan telekomunikasi adalah proses komunikasi jarak jauh.
Pada awalnya, teknologi diciptakan untuk mempermudah setiap kegiatan manusia. Lahir dari pemikiran manusia yang berusaha untuk mempermudah kegiatan-kegiatannya yang kemudian diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Saat ini teknologi telah berkembang sangat pesat dan semakin maju seiring dengan perkembangan zaman sehingga terjadi pengalihan fungsi teknologi.
Berikut merupakan teknologi pendukung teknologi komunikasi
1. Kartu Memori
Image
Kartu memori adalah sebuat alat penyimpan data digital; seperti gambar digital, berkas digital , suara digital dan video digital. Kartu memori biasanya mempunyai kapasitas ukuran berdasarkan standard bit digital yaitu 16MB, 32MB,64MB, 128MB, 256MB dan seterusnya kelipatan dua. Kartu memori terdapat beberapa tipe yang sampai sekarang ini ada sekitar 43 jenis. Jumlah kapasitas terbesar saat ini adalah tipe CF (Compact Flash) dengan 8 GB (info : 1 GB = 1024MB, 1048576KB). Untuk membaca data digital yang disimpan didalam kartu memori kedalam komputer, diperlukan perangkat pembaca kartu memori (memory card reader).
Jenis kartu memori
•    PC Card / PCMCIA.
•    CF (Compact Flash).
•    SD (Secure Digital).
•    SM (SmartMedia).
•    MMC (MultiMediaCard).
•    MS (MemoryStick).
2. Wi-Fi
Wi-Fi merupakan kependekan dari Wireless Fidelity, yang memiliki pengertian yaitu sekumpulan standar yang digunakan untuk Jaringan Lokal Nirkabel (Wireless Local Area Networks – WLAN) yang didasari pada spesifikasi IEEE 802.11.
Awalnya Wi-Fi ditujukan untuk penggunaan perangkat nirkabel dan Jaringan Area Lokal (LAN), namun saat ini lebih banyak digunakan untuk mengakses internet. Hal ini memungkinkan seseorang dengan komputer dengan kartu nirkabel (wireless card) atau Personal Digital Assistant (PDA) untuk terhubung dengan internet dengan menggunakan titik akses (atau dikenal dengan hotspot) terdekat.
Teknologi internet berbasis Wi-Fi dibuat dan dikembangkan sekelompok insinyur Amerika Serikat yang bekerja pada Institute of Electrical and Electronis Engineers (IEEE) berdasarkan standar teknis perangkat bernomor 802.11b, 802.11a dan 802.16. Perangkat Wi-Fi sebenarnya tidak hanya mampu bekerja di jaringan WLAN, tetapi juga di jaringan Wireless Metropolitan Area Network (WMAN).
Image 
Wi-fi dalam bentuk PCI
Image

Wi-fi dalam bentuk USB
3. Global Positioning System (GPS)
GPS biasanya digunakan untuk penjelajahan alam terbuka, namun kini fitur GPS sudah ada dalam PDA sehingga orang-orang tidak perlu membeli alat GPS sendiri yang lebih mahal dan tidak efisien.
Global Positioning System (GPS) adalah satu-satunya sistem navigasi satelit yang berfungsi dengan baik. GPS merupakan fitur yang disediakan untuk mengetahui posisi dimana si pengguna sedang berada. GPS juga digunakan untuk mengetahui arah lokasi dan mata angin. Sistem ini menggunakan 24 satelit yang mengirimkan sinyal gelombang mikro ke Bumi. Sinyal ini diterima oleh alat penerima di permukaan, dan digunakan untuk menentukan posisi, kecepatan, arah, dan waktu. Sistem yang serupa dengan GPS antara lain GLONASS Rusia, Galileo Uni Eropa, IRNSS India.
Sistem ini dikembangkan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat, dengan nama lengkapnya adalah NAVSTAR GPS. Kumpulan satelit ini diurus oleh 50th Space Wing Angkatan Udara Amerika Serikat.
Sistem ini menggunakan sejumlah satelit yang berada di orbit bumi, yang memancarkan sinyalnya ke bumi dan ditangkap oleh sebuah alat penerima. Ada tiga bagian penting dari sistem ini, yaitu bagian kontrol, bagian angkasa, dan bagian pengguna.
 
Image
Gambaran skema sistem GPS
GPS dapat digunakan untuk keperluan perang, navigasi, Sistem Informasi Geografis, sistem pelacakan kendaraan bahkan pemantau gempa.

4. Bluetooth
Bluetooth adalah sebuah teknologi komunikasi wireless (tanpa kabel) yang beroperasi dalam pita frekuensi 2,4 GHz unlicensed ISM (Industrial, Scientific and Medical) dengan menggunakan sebuah frequency hopping tranceiver yang mampu menyediakan layanan komunikasi data dan suara secara real-time antara host-host bluetooth dengan jarak jangkauan layanan yang terbatas (sekitar 10 meter). Bluetooth sendiri dapat berupa card yang bentuk dan fungsinya hampir sama dengan card yang digunakan untuk wireless local area network (WLAN) dimana menggunakan frekuensi radio standar IEEE 802.11, hanya saja pada bluetooth mempunyai jangkauan jarak layanan yang lebih pendek dan kemampuan transfer data yang lebih rendah.
Pada dasarnya bluetooth diciptakan bukan hanya untuk menggantikan atau menghilangkan penggunaan kabel di dalam melakukan pertukaran informasi, tetapi juga mampu menawarkan fitur yang baik untuk teknologi mobile wireless dengan biaya yang relatif rendah, konsumsi daya yang rendah, interoperability yang menjanjikan, mudah dalam pengoperasian dan mampu menyediakan layanan yang bermacam-macam.

5. Inframerah
Inframerah adalah radiasi elektromagnetik dari panjang gelombang lebih panjang dari cahaya tampak, tetapi lebih pendek dari radiasi gelombang radio. Namanya berarti “bawah merah” (dari bahasa Latin infra, “bawah”), merah merupakan warna dari cahaya tampak dengan gelombang terpanjang. Radiasi inframerah memiliki jangkauan tiga “order” dan memiliki panjang gelombang antara 700 nm dan 1 mm. Inframerah ditemukan secara tidak sengaja oleh Sir William Herschell, astronom kerajaan Inggris ketika ia sedang mengadakan penelitian mencari bahan penyaring optik yang akan digunakan untuk mengurangi kecerahan gambar matahari dalam tata surya teleskop.

6. Universal Serial Bus (USB)
Image 
Konektor USB
Universal Serial Bus (USB) adalah standar bus serial untuk perangkat penghubung, biasanya kepada komputer namun juga digunakan di peralatan lainnya seperti konsol permainan, ponsel dan PDA. Sistem USB mempunyai desain yang asimetris, yang terdiri dari pengontrol host dan beberapa peralatan terhubung yang berbentuk pohon dengan menggunakan peralatan hub yang khusus.
Desain USB ditujukan untuk menghilangkan perlunya penambahan expansion card ke ISA komputer atau bus PCI, dan memperbaiki kemampuan plug-and-play (pasang-dan-mainkan) dengan memperbolehkan peralatan-peralatan ditukar atau ditambah ke sistem tanpa perlu mereboot komputer. Ketika USB dipasang, ia langsung dikenal sistem komputer dan memroses device driver yang diperlukan untuk menjalankannya.
USB dapat menghubungkan peralatan tambahan komputer seperti mouse, keyboard, pemindai gambar, kamera digital, printer, hard disk, dan komponen networking. USB kini telah menjadi standar bagi peralatan multimedia seperti pemindai gambar dan kamera digital.

7. Near Field Communication (NFC)
NFC berfungsi sebagai sarana kedekatan. Semua transaksi “NFC” berlangsung dalam daerah yang sangat dekat, dimana saja dari sentuhan hingga jarak sampai 4 sentimeter. Ini berarti bahwa pengguna bisa secara sadar membeli sesuatu karena sedang berjalan di samping poster canggih yang secara otomatis dapat terhubung dengan ponsel yang memiliki teknologi NFC.
Cara Kerja NFC terhadap Wi-Fi dan Bluetooth adalah NFC mampu menggantikan pasangan dari perangkat bluetooth, atau konfigurasi jaringan Wi-Fi melalui PIN dan kunci, dengan hanya menyentuh kedua perangkat yang harus dipasangkan atau dihubungkan ke jaringan.
NFC dan Kunci Pintu Elektronik Banyak digunakan di perhotelan. NFC memungkinkan pengguna untuk dengan cepat dan mudah mentransfer informasi antara perangkat dengan sentuhan sederhana. Apakah itu pertukaran kartu nama, transaksi cepat, atau melakukan transaksi pembayaran.
C.      PERKEMBANGAN MEDIA ELEKTRONIK
1.      Perkembangan Teknologi Televisi
Dalam penemuan televisi, terdapat banyak pihak, penemu maupun inovator yang terlibat, baik perorangan maupun badan usaha. Televisi adalah karya massal yang dikembangkan dari tahun ke tahun. Awal dari televisi tentu tidak bisa dipisahkan dari penemuan dasar, hukum gelombang elektromagnetik yang ditemukan oleh Joseph Henry dan Michael Faraday (1831) yang merupakan awal dari era komunikasi elektronik.
  • 1876 - George Carey menciptakan selenium camera yang digambarkan dapat membuat seseorang melihat gelombang listrik. Belakangan, Eugen Goldstein menyebut tembakan gelombang sinar dalam tabung hampa itu dinamakan sebagai sinar katoda.
  • 1884 - Paul Nipkov, Ilmuwan Jerman, berhasil mengirim gambar elektronik menggunakan kepingan logam yang disebut teleskop elektrik dengan resolusi 18 garis.
  • 1888 - Freidrich Reinitzeer, ahli botani Austria, menemukan cairan kristal (liquid crystals), yang kelak menjadi bahan baku pembuatan LCD. Namun LCD baru dikembangkan sebagai layar 60 tahun kemudian.
  • 1897 - Tabung Sinar Katoda (CRT) pertama diciptakan ilmuwan Jerman, Karl Ferdinand Braun. Ia membuat CRT dengan layar berpendar bila ditembakan elektron. Inilah yang menjadi dasar televisi layar tabung.
  • 1900 – Istilah Televisi pertama kali dikemukakan Constatin Perskyl dari Rusia pada acara International Congress of Electricity yang pertama dalam Pameran Teknologi Dunia di Paris.
  • 1907 - Campbell Swinton dan Boris Rosing dalam percobaan terpisah menggunakan sinar katoda untuk mengirim gambar.
  • 1927 - Philo T Farnsworth ilmuwan asal Utah, Amerika Serikat mengembangkan televisi modern pertama saat berusia 21 tahun. Gagasannya tentang image dissector tube menjadi dasar kerja televisi.
  • 1929 - Vladimir Zworykin dari Rusia menyempurnakan tabung katoda yang dinamakan kinescope. Temuannya mengembangkan teknologi yang dimiliki CRT.
  • 1940 - Peter Goldmark menciptakan televisi warna dengan resolusi mencapai 343 garis.
  • 1958 - Sebuah karya tulis ilmiah pertama tentang LCD sebagai tampilan dikemukakan Dr. Glenn Brown.
  • 1964 - Prototipe sel tunggal display Televisi Plasma pertamakali diciptakan Donald Bitzer dan Gene Slottow. Langkah ini dilanjutkan Larry Weber.
  • 1967 - James Fergason menemukan teknik twisted nematic, layar LCD yang lebih praktis.
  • 1968 - Layar LCD pertama kali diperkenalkan lembaga RCA yang dipimpin George Heilmeier.
  • 1975 - Larry Weber dari Universitas Illionis mulai merancang layar plasma berwarna.
  • 1979 - Para Ilmuwan dari perusahaan Kodak berhasil menciptakan tampilan jenis baru organic light emitting diode (OLED). Sejak itu, mereka terus mengembangkan jenis televisi OLED. Sementara itu, Walter Spear dan Peter Le Comber membuat display warna LCD dari bahan thin film transfer yang ringan.
  • 981 - Stasiun televisi Jepang, NHK, mendemonstrasikan teknologi HDTV dengan resolusi mencapai 1.125 garis.
  • 1987 - Kodak mematenkan temuan OLED sebagai peralatan display pertama kali.
  • 1995 - Setelah puluhan tahun melakukan penelitian, akhirnya proyek layar plasma Larry Weber selesai. Ia berhasil menciptakan layar plasma yang lebih stabil dan cemerlang. Larry Weber kemudian megadakan riset dengan investasi senilai 26 juta dolar Amerika Serikat dari perusahaan Matsushita.
  • dekade 2000- Masing masing jenis teknologi layar semakin disempurnakan. Baik LCD, Plasma maupun CRT terus mengeluarkan produk terakhir yang lebih sempurna dari sebelumnya.
Memang benar banyak sebagian orang mengatakan kalau gambar yang dihasilkan TV LCD dan Plasma memiliki resolusi yang lebih tinggi. Tetapi kekurangannya adalah masa atau umur TV tersebut tidak dapat berumur panjang jika kita memakainya terus-menerus jika kalau dibandingkan dengan TV CRT atau yang dikenal sebagai tivi biasa yang digunakan orang pada umumnya.
2.      Perkembangan Teknologi Radio
Radio sendiri adalah teknologi yang di gunakan untuk melakukan pengiriman sinyal dengan cara modulasi dan radiasi elektromagnetik. Gelombang ini melintas melalui udara ataupun melalui ruang angksa yang hampa udara. Hal tersebut disebabkan karena gelombang ini tidak memerlukan medium pengangkut yaitu molekul udara. Transmisi gelombang radio juga dipakai sebagai dasar gelombang televisi ataupun handphone.
Sejarah Radio adalah suatu sejarah teknologi yang menghasilkan peralatan radio yang yang didalamnya menggunakan gelombang radio. Sinyal  yang ada pada siaran radio , ditransmisikan melalui gelombang data yang baik melalui modulasi amplitudo ,maupun modulasi frekuensi . Metode pengiriman sinyal tersebut dapat disebut juga dengan analog. Lalu , seiring  dengan berjalannya waktu perkembangan teknologi semakin maju sehingga ditemukannya  internet, dan sinyal digital. Dengan ditemukannya sinyal digital tersebut cara transmisi sinyal radio pun berubah. 
Dasar teori perambatan gelombang elektromagnetik pertama kali dijelaskan oleh James Clerk Maxwell pada tahun 1873. James Clerk Maxwell menjelaskan mengenai teori dinamika medan elektromagnetik yang didapatkan berdasarkan hasil penelitiannya yang dikerjakan antara  1861 dan 1865. lalu, Untuk yang pertama kalinya, melalui sebuah eksperimen, Heinrich Rudolf Hertz membuktikan teori Maxwell yaitu pada antara 1886 dan 1888. Lalu, Heinrich Rudolf Hertz  berhasil membuktikan bahwa radiasi gelombang radio memiliki sifat-sifatgelombang, dan menemukan sebuah  persamaan elektromagnetik dapat dirumuskan  ke dalam persamaan gelombang. 
Pada saat perang dunia ke-2 radio digunakan untuk mengirimkan perintah dan melakukan komunikasi antara angkatan darat dan angkatan laut. 
Teknologi penyiaran radio memiliki 3 unsur yang dapat menghasilkan terselenggaranya siaran suatu radio, yaitu : 

  1. Studio 
Studio merupakan tempat produksi   Informasi sekaligus tempat untuk melakukan siaran, Yakni mengubah ide atau gagasan menjadisebuah pesan suara. Studio memiliki peran yang cukup penting dalam sebuah stasiun penyiaran radio. Hal tersebut disebabkan karena studio memiliki andil untuk penyedia program baik itu live event program ataupun recording program.
  1. Transmitter
Transmitter merupakan sebuah proses penyiaran yang fungsinya untuk mengantarkan suara dari studio yang berupa gelombang elektromagnetik untuk dipancarkan atau disalirkan melalui kabel atau serat optik.
  1. Pesawat penerima.
Merupakan sebuah alat yang berfungsi untuk mengubah gelombang elektromagnetik menjadi sebuah pesan yang dapat diterima dan dapat dinikmati. 

Radio digital adalah teknologi radio yang mengirimkan informasi menggunakan sinyal digital. Radio digital merupakan  generasi penerus dari radio analog. Radio ini memiliki banyak kelebihan seperti suara yang lebih jernih dibanding radio analog, mutu sinyal yang lebih bagus, dan berbagai fasilitas lain seperti  pause, rewind, atau disimpan sementara apabila ingin mendengarkannya nanti.
Radio memiliki manfaat bagi masyarakat sebagai contoh untuk menyampaikan pesan atau berita dari pemerintah kepada masyarakat, ataupun untuk memgetahui informasi - informasi yang ada. Radio juga merupakan alat telekomunikasi. Dengan adanya radio kita tidak harus mengandalkan surat tulisan tangan untuk berkomunikasi dan mendapatkan informasi walaupun dalam jarak yang jauh.
Seperti yang kita ketahui, seriring dengan berjalannya waktu perkembangan teknologi semakin lama akan semakin maju dan emakin modern. Pada saat sekarang ini sudah adanya TV dan juga internet yang membuat masyarakat lebih tertarik untuk menggunakan  TV dan internet dibandingkan radio. Hal itu disebabkan karena TV dinilai lebih menarik dengan dilengkapinya gambar. Lalu, internet dianggap lebih menarik karena orang - orang dapat mencari segala hal yang mereka perlukan dari internet. Nah, untuk menghadapi tantangan seperti ini, radio harus tetap menjaga eksistensinya.hal itu dapat dilakukan dengan cara seperti lebih menigkatkan kualitas suara dan program yang ada menjadi lebih menarik lagi. 
Dengan adanya radio digital pada zaman sekarang ini, bukan berarti radio analog sudah tidak dipakai lagi. Hanya saja hal itu tergantung dari berapa usia kita, dimana kita tinggal dan juga dilihat dari lingkungan kita sehari hari.
3.      Perkembangan Teknologi Film
Berkat kemajuan teknologi, dunia perfilman semakin banyak kemajuan. Baik dalam kualitas jalan cerita maupun kualitas gambar serta efek-efek yang disertakan. Pembuatan film juga semakin mudah dilakukan, bahkan kita sebagai orang awam dapat membuat suatu film dengan peralatan seadanya.
Sejarah perkembangan film dimulai sejak ditemukanya gambar bergerak yang didemonstrasikan oleh Eadweard Muybridge dari Stanford University dengan membuat 16 gambar atau frame kuda yang sedang berlari. Kejadian ini terjadi pada tahun 1878. Dari ke-16 gambar kuda yang sedang berlari ini dirangkai dan digerakkan secara berurutan menghasilkan gambar bergerak pertama yang berhasil dibuat di dunia. Dari sinilah ide membuat sebuah film muncul. Sepuluh tahun setelah penemuan gambar bergerak (1888), barulah muncul film (bukan sekedar gambar bergerak) pertama di dunia, paling tidak mendekati konsep film-film yang sudah ada saat ini. Film ini dikenal dengan nama Roundhay Garden Scene yang di'sutradarai' oleh Louis Le Prince yang berasal dari Prancis. Film berdurasi sekitar 2 detik ini menggambarkan sejumlah anggota keluarga Le Prince sedang berjalan-jalan menikmati hari di taman.
Kira-kira pada tanggal 28 des 1895, lumiere bersaudara (frere) yaitu Louis dan Auguste mempertunjukan cinematograph untuk pertama kalinya kpd masyarakat paris di sebuah cafe hanya dengan membayar 1 franc. jadi hingga saat ini hal itulah yang dianggap menjadi hari dimana sebuah sinema itu ada.
Keunggulan cinematograph(Lumiere) dibandingkan dengan alat perekam lain:
  • Gambar yang dihasilkan lebih tajam
  • Intermittent movement (gerak sendat)
  • Proyektor
  • Fleksibel (kamera ringan & kecil)

Pada awalnya film berupa gambar hitam putih, tanpa suara. Namun seiring berkembangnya teknologi, kini film telah hadir dengan banyak warna dan suara. Tidak hanya itu, kualitas gambar yang dihasilkan juga semakin bagus. Penambahan efek semakin halus. Saat ini telah banyak industri perfilman yang menghasilkan film dengan format 3D, sehingga kita dapat menikmati film secara lebih nyata. Jalan cerita film tidak lagi kaku seperti dulu. Jalan cerita lebih variatif dan cerdas, baik menceritakan kejadian fiktif maupun kisah nyata. Hal ini mampu membuat penonton terbawa dalam alur cerita yang disajikan dalam film tersebut. Kualitas suara semakin bagus dengan adanya teknologi digital sound.
Film-film animasi telah banyak perkembangan. Efek visual yang dihasilkan hampir terlihat seperti aslinya, contohnya pada film Final Fantasy. Terutama ketika efek animasi menampilkan gambar berupa pemandangan alam. Kini banyak produsen film yang menghasilkan film animasi. Dengan biaya yang tidak terlalu mahal dan peralatan yang tidak rumit, dapat menghasilkan karya film yang menakjubkan.
Memproduksi sebuah film yang spektakuler (seperti yang dilakukan oleh kalangan sineas Hollywood) tentu saja membutuhkan biaya yang sangat besar. Film-film Hollywood banyak menggunakan visual effect canggih yang membuat film mereka lebih hidup.  Contohnya, film Titanic yang harus membangun tiruan kapal Titanic itu sendiri. Film Titanic itu sendiri menghabiskan dana sebesar 200 juta dollar atau kalau kita rupiahkan bisa mencapai angka 2,5 triliun rupiah.
Cara sederhana untuk membuat efek pada suatu film, kita dapat menggunakan 3DMax, lightwave, Cinema4D, Maya, atau oftwareyang s gratis seperti Blender. Software tersebut sebenarnya merupakan software 3D modelling yang juga bisa untuk animasi. Selain software diatas ada beberapa software yang memang khusus untuk keperluan animasi & visual effect movie yaitu Vue, Bryce, Poser, dan DAZ Studio. Setelah animasi dan visual effect selesai selanjutnya dilakukan kombinasi atau penggabungan antara visual effect yang biasa disebut compositing. Software yang digunakan bisa dengan Apple Shake, Adobe After Effects, Autodesk Combustion, D2 Software Nuke, Eyeon Digital Fusion, Jahshaka. Namun untuk hasil yang lebih real atau nyata bisa menggunakan platform yang mengkombinasikan solusi software & hardware. Platform tersebut bisa dengan Autodesk Inferno, Autodesk Flame, dan Autodesk Flint.
Kini format film beserta kecanggihan yang disertakan tidak hanya dapat kita nikmati melalui layar besar bioskop, tetapi juga dapat kita nikmati pula dalam format VCD ataupun DVD. Dengan menggunakan peralatan home theater, kita dapat menikmati film dirumah dengan kualitas seperti dibioskop.
4.      Perkembangan Teknologi Nirmassa
a.        Perkembangan Telegraf
Telegraf pertama kali ditemukan oleh Samuel finley Breese morse, seorang peneliti Amerika pada tahun 1837 dan di Inggris pada tahun yang sama oleh  seorang fisikawan Sir Charles Wheatstone yang bekerja sama dengan seorang  insinyur Inggris Sir William F. Cookie. Telegraf kemudian menjadi alat komunikasi kasi yang penting pada pertengahan tahun 1800-an sampai dengan pertengahan tahun 1900-an.
Morse menggunakan kode-kode sederhana untuk mewakili pesan-pesan yang ingin dikirimkan dengan meggunakan pulsa listrik melalui kabel tunggal.
Pada saat melakukan percobaan menggunakan peralatan yang dimilikinya,
Morse menemukan bahwa sinyal-sinyal hanya dapat dikirimkan dengan baik
dalam jarak 32 km.Untuk jarak yang lebih jauh , sinyal-sinyal yang diterima menjadi terlalu lemah untuk direkam.Km dari stasiun sinyal.Relai tersebut berfungsi untuk mengulangi sinyal yang diterima dan mengirimkannya kembali ke 32 km berikutnya.Relai terdiri dari sakelar yang dioperasikan secara elektromagnetik.
Sistem telegraf kemudian segera digunakan untuk bisnis yang membutuh-kan pengiriman pesan secara cepat untuk jarak yang jauh,seperti surat kabar dan pesan untuk perjalanan kereta api. Telegraf memungkinkan perusahaan-perusahaan menjalankan bisnis secara global untuk pertama kali.
Sebuah ruangan telegraf kemudian dibangun di United States Capitol pada tahun 1844. Telegraf kabel bawah pertama kali dibangun di bawah laut samudra atlantik pada tahun 1858 dan pelayanan reguler transatlantik dimulai pada tahun 1866.
b.      Perkembangan Telepon

Telepon merupakan alat komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan pesan suara (terutama pesan yang berbentuk percakapan). Kebanyakan telepon beroperasi dengan menggunakan transmisi sinyal listrik dalam jaringan telepon sehingga memungkinkan pengguna telepon untuk berkomunikasi dengan pengguna lainnya.

  • Prinsip dasar Telepon 
Ketika gagang telepon diangkat, posisi telepon disebut off hook. Lalu sirkuit terbagi menjadi dua jalur di mana bagian positifnya akan berfungsi sebagai Tip yang menunjukkan angka nol sedangkan pada bagian negatif akan berfungsi sebagai Ring yang menunjukkan angka -48V DC. Kedua jalur ini yang nantinya akan memproses pesan dari sender untuk sampai ke receiver. Agar dapat menghasilkan suara pada telepon, sinyal elektrik ditransmisikan melalui kabel telepon yang kemudian diubah menjadi sinyal yang dapat didengar oleh telepon receiver. Untuk teknologi analog, transmisi sinyal analog yang dikirimkan dari central office (CO) akan diubah menjadi transmisi digital. Angka-angka sebagai nomer telepon merupakan penggabungan antara nada-nada dan frekuensi tertentu yang kemudian dinamakan Dual-tone multi-frequency DTMF dan memiliki satuan Hertz. Hubungan utama yang ada dalam sirkuit akan menjadi on hook ketika dibuka, lalu akan muncul getaran. Bunyi yang muncul di telepon penerima menandakan telepon telah siap digunakan.

  • Sejarah Telepon
ü  1871, Antonio Meucci mematenkan penemuannya yang disebut sound Telegraph. Penemuannya ini memungkinkan adanya komunikasi dalam bentuk suara antara dua orang dengan menggunakan perantara kabel.
ü  1875, perusahaan telekomunikasi The Bell mendapatkan hak paten atas penemuan Meucci yang disebut transmitters and Receivers for Electric Telegraphs. Sistem ini menggunakan getaran multiple baja untuk memberikan jeda pada sirkuit.
ü  1876, perusahaan Bell mematenkan Improvement in Telegraphy. Sistem ini memberikan metode untuk mentransmisikan suara secara telegraf.
ü  1990, pertumbuhan komputer yang kemudian disusul dengan munculnya internet membuat pola pengiriman pesan bergeser dari percakapan menjadi pengiriman data. Referensi ;
ü  Jones, S., Kovac, R., & Groom F. M. (2009). Introduction to Communication Technologies : A Guide for Non Engineers. Bocaraton, FL:CRC Press.
ü  Hersent, olivies,David Gurle,& Jean-Pierre Petit (2000). IP Technology:Packet-based Multimedia Communications Systems. London, Addison Weastley.
ü  Josephson, Matthew (1992), Edison: A Biography, Wiley, 1992
ü  Huurdeman, Anton A. (2003), The Worldwide History of Telecommunications, IEEE Press and J. Wiley & Sons, 2003
ü  Mike Sexton & Andy Reid (1992), Transmission Networking: SONET and The Synchronous Digital Hierarchy, Artech House Boston London.